Minggu, 08 Desember 2013

KIMOR ALKOHOL DAN FENOL

ALKOHOL DAN FENOL

Alkohol       adalah  asam sangat lemah. Pada larutan encer dalam air, alkohol mempunyai pKa yang kira-kira sama  dengan air. Namun dalam keadaan murni keasaman alkohol jauh lebih lemah daripada air. Hal ini disebabkan karena anion yang dihasilkan oleh resonansi, dengan mmuatan negatif yang lebar (delokasi) oleh cincin aromatik (suminar,1990).
Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C.
R-CH2-OH           R2-CH-OH                  R3C-OH
Alkohol primer       Alkohol sekunder         Alkohol tersier


KEGUNAAN ALKOHOL
Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya etanol digunakan sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya.

Fenol atau asam karboksilat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas.
 Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memilki sifat yang cenderung asam artinya ia dapat lansung melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O-  yang dapat dilarutkan dalam air.
Fenol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. Fenol berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara.  Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol  yang merupakan minyak pada cengkeh.

Fenol merupakan senyawa sederhana dimna gugus –OH berada pada cicin benzene. Fenol dapat larut dalam air, sekitar 8 gram fenol akan larut dalam 100 gram air, apabila fenol yang di larutkan berlebih maka akan di dapatkan dua lapisan, lapisan atas merupakan air dan lapisan bawah merupakan campuran fenol dan air.
Di samping itu fenol bereaksi dengan larutan sodium atau  NaOH tetapi fenol tidak bisa melangsungkan reaksi dengan sodium bikarbonat atau Na2CO3 dan dengan sodium hydrogenkarbonat atauNaHCO3.

KEGUNAAN FENOL
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh.

Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.
Penyuntikan fenol juga pernah digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kamp-kamp konsentrasi, terutama di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan oleh dokter ke vena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung dapat mengakibatkan kematian langsung. 


PERBEDAAN ALKOHOL DAN FENOL
Fenol
Alkanol
Bersifat asam
Bersifat netral
Bereaksi dengan NaOH (basa), membentuk garam natrium fenolat
Tidak bereaksi dengan basa
Tidak bereaksi dengan logam Na atau PX3
Bereaksi dengan logam Na atau  PX3
Tidak bereaksi dengan RCOOH namun bereaksi dengan asil halida (RCOX) membentuk ester
Bereaksi dengan RCOOH namun bereaksi dengan asil halida (RCOX) membentuk ester


PERMASALAHAN
fenol bereaksi dengan larutan sodium hidroksida atau  NaOH tetapi fenol tidak bisa melangsungkan reaksi dengan sodium bikarbonat atau Na2CO3 dan dengan sodium hydrogenkarbonat atau NaHCO3.
mengapa hal ini bisa terjadi sedangkan Na2CO3 dan NaHCO3 juga basa?

3 komentar:

  1. Reaksi fenol
    dengan sodium bikarbonat
    atau Na CO dan dengan
    sodium hidrogenkarbonat atau
    NaHCO tidak dapat
    berlangsung karena fenol
    kurang asam untuk bereaksi
    dengan kedua senyawa ini. Ion
    karbonat dan ion bikarbonat
    tidak cukup basa untuk
    menggantikan hidrogen pada
    fenol. Tidak seperti asam pada
    umumnya, fenol tidak
    memberika karbondioksida
    ketika dicampurkan dengan
    kedua zat ini

    BalasHapus
  2. menurut saya fenol bereaksi dengan larutan sodium hidroksida atau NaOH menghasilkan larutan tidak berwarna yang mengandung sodium penoksida. Dalam reaksi ini, ion hydrogen digantikan oleh natrium sehingga dihasilkan sodiumfonoksida dan air.reaksi fenol dengan air dengan sodium bikarbonatatau NaCO tidak dapat berlangsung karena fenol kurang asam untuk bereaksi dengan kedua senyawa ini ion karbonat dan ion bikarbonat tidak cukup basa untuk menggantikan hydrogen pada penol tidak seperti asam pada umum fenol tidak memberikan karbondioksida ketika dicampurkan dengan kedua zat ini.

    BalasHapus
  3. Baiklah, saya akan mecoba menjawab pertanyaan rani. Menurut literature yang saya baca, Reaksi fenol dengan sodium bikarbonat atau Na2CO3 dan dengan sodium hidrogenkarbonat atau NaHCO3 tidak dapat berlangsung karena fenol kurang asam untuk bereaksi dengan kedua senyawa ini. Ion karbonat dan ion bikarbonat tidak cukup basa untuk menggantikan hidrogen pada fenol. Tidak seperti asam pada umumnya, fenol tidak memberikaN karbondioksida ketika dicampurkan dengan kedua zat ini. Keadaan ini menguntungkan karena kita dapat mengenali fenol.
    Sekian, trima ksih, smoga dapat membantu.

    BalasHapus