SENYAWA ORGANIK SEDERHANA
HIDROKARBON
Senyawa Alkana
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana
merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan
alkana. Sebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum.
Alkana juga dinamakan parafin (dari parum affinis), karena sukar bereaksi
dengan senyawa-senyawa lainnya. Kadang-kadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon
batas, karena batas kejenuhan atom-atom H telah tercapai.
Setiap senyawa yang merupakan anggota alkana dinamakan suku. Suku alkana
ditentukan oleh jumlah atom C dalam senyawa tersebut. Suku pertama sampai
dengan 10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n dan
tertulis dalam tabel no. 1 berikut.
Suku pertama sampai dengan 10 senyawa
alkana
Suku ke
|
n
|
rumus molekul
|
Nama
|
titik didih
(°C/1 atm)
|
massa 1 mol dalam g
|
1
|
1
|
CH4
|
metana
|
-161
|
16
|
2
|
2
|
C2H6
|
Etana
|
-89
|
30
|
3
|
3
|
C3H8
|
propana
|
-44
|
44
|
4
|
4
|
C4H10
|
butana
|
-0.5
|
58
|
5
|
5
|
C5H12
|
pentana
|
36
|
72
|
6
|
6
|
C6H14
|
heksana
|
68
|
86
|
7
|
7
|
C7H16
|
heptana
|
98
|
100
|
8
|
8
|
C8H18
|
oktana
|
125
|
114
|
9
|
9
|
C9H20
|
nonana
|
151
|
128
|
10
|
10
|
C10H22
|
dekana
|
174
|
142
|
1. Penamaan
Senyawa Alkana
Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan menyebabkan berbedaan
sifat alkana yang bersangkutan. Untuk itu marilah kita gunakan aturan tata nama
yang diterbitkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Aturan tata nama alkana
Rantai tidak bercabang (lurus)
Jika rantai
karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n-
(normal)
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 = n-pentana
Rantai bercabang,maka aturannya
Rantai karbon berurutan yang
terpanjang dalam suatu molekul ditentukan sebagai rantai induk. Rantai
induk yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain.
Rantai induk diberi nama alkana.
Tentukan cabang, yaitu atom C
yang yang terikat pada rantai induk. Rantai cabang ini disebut gugus
alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai rumus umum
-CnH2n+1 Dengan mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya
seperti terlihat pada tabel berikut
Penomoran. Berilah nomor pada
rantai induk dari ujung terdekat cabang.
Kadang-kadang terdapat lebih
dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama, namanya tidak perlu disebut
dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang sama awalannya tri- ,
tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap cabang diberi
satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda.
Jika cabang-cabang itu berbeda,
maka urutan menyebutnya adalah menurut urutan abjad huruf pertamanya,
cabang etil disebut dulu dari cabang metil.
2. Isomer
Senyawa Alkana
Atom C mampu membentuk senyawa hidrokarbon rantai lurus maupun
bercabang. Alkana dengan jumlah C yang sama akan mempunyai struktur yang
berbeda. Semakin banyak jumlah atom C, semakin banyak struktur molekul yang
dapat dibentuk. Dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus molekul sama tetapi
mempunyai struktur molekul berbeda dinamakan isomer.
Semua alkana yang memiliki 4 atau lebih atom karbon akan memiliki isomeri
bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat
untuk masing-masing rumus molekul.
3. Sifat-Sifat
Senyawa Alkana
A. Sifat
Fisika
1. Titik
Didih
Titik didih semakin tinggi jika massa molekul relatifnya makin besar. Hal ini
berarti wujudnya akan berubah pada suhu kamar dari gas ke cair kemudian padat.
Lihat Tabel berikut ini:
Titik-titik didih yang ditunjukkan pada gambar di atas semuanya adalah titik
didih untuk isomer-isomer "rantai lurus" dimana terdapat lebih dari
satu atom karbon.
Perhatikan bahwa empat alkana pertama di atas berbentuk gas pada suhu kamar.
Wujud padat baru bisa terbentuk mulai dari struktur C17H36.
Alkana dengan atom karbon kurang dari 17 sulit diamati dalam wujud padat karena
masing-masing isomer memiliki titik lebur dan titik didih yang berbeda.
2. Kelarutan
Senyawa Alkana
Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Alkana
dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen
yang lain.
a. Kelarutan dalam air
Apabila sebuah zat molekular larut dalam air, maka terjadi hal-hal berikut:
• gaya tarik antar-molekul dalam zat menjadi hilang. Untuk alkana, gaya tarik
tersebut adalah gaya dispersi Van der Waals.
• gaya tarik antar-molekul dalam air menjadi hilang sehingga zat bisa bercampur
dengan molekul-molekul air. Dalam air, gaya tarik antar-molekul yang utama
adalah ikatan hidrogen.
Diperlukan energi untuk meghilangkan gaya tarik antar-molekul tersebut,
meskipun jumlah energi yang diperlukan untuk menghilangkan gaya dispersi Van
der Waals pada molekul seperti metana sangat kecil dan bisa diabaikan. Akan
tetapi, ini tidak berlaku bagi ikatan hidrogen dalam air, dimana diperlukan
banyak energi untuk memutus ikatan hidrogen.
Dengan kata lain, sebuah zat akan larut jika ada cukup energi yang dilepaskan
ketika ikatan-ikatan
baru terbentuk antara zat dan air untuk mengganti energi yang
digunakan dalam memutus gaya tarik awal.
Satu-satunya gaya-tarik yang baru terbentuk antara alkana dan molekul air
adalah gaya Van der Waals. Pembentukan gaya tarik ini tidak melepaskan banyak
energi untuk mengganti energi yang diperlukan untuk memutus ikatan hidrogen
dalam air. Olehnya itu alkana tidak larut.
b. Kelarutan dalam pelarut-pelarut organik
Pada kebanyakan pelarut organik, gaya tarik utama antara molekul-molekul
pelarut adalah gaya Van der Waals - baik gaya dispersi maupun gaya tarik
dipol-dipol.
Ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut organik,
maka gaya tarik Van der Waals terputus dan diganti dengan gaya Van der Waals
yang baru. Pemutusan gaya tarik yang lama dan pembentukan gaya tarik yang baru
saling menghapuskan satu sama lain dari segi energi - sehingga tidak ada
kendala bagi kelarutannya.
B. Sifat
Kimia Alkana
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
3. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom
–atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Sumber dan Kegunaan Alkana
Sumber
alkana yang terbanyak adalah miyak bumi dan gas alam. Alkana
diperoleh dari minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat. Alkana merupakan
senyawa hidrokarbon jenuh disebut paraffin yang mempunyai arti daya gabung
kecil. Rantai karbon pada alkana dapat lurus, bercabang, dan alisiklik.
Kegunaan
alakana dalam kehidupan sehari-hari antara lain
1. Bahan
bakar, misalnya elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG), kerosin,
bensin, dan solar.
2. Pelarut,
berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter atau
nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industry dan pencucian kering (dry
cleaning)
3. Pelumas,
adalah alkana suhu tingggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar,
misalnya C18H38)
4. Bahan
baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku
utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alcohol, asam cuka, dan
lain-lain
5. Bahan
baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen, karet
sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam
Pertanyaan
1. apa yang menyebabkan senyawa alkana sukar
bereaksi dengan air?, dan bagaimana upaya agar senyawa alkana mudah bereaksi
dengan air!
Jawab :
BalasHapusNama : Ekin Dwi Arif K
NIM : A1C112011
senyawa alkana memang sukar bereaksi dengan air, nama lain dari alkana ialah parafin. Salah satu contohnya ialah CH4 pada contoh tersebut Ikatannya jelas kovalen polar, namun karena semua pasangan elektron di sekeliling atom pusat C itu terikat, maka molekulnya non polar, Nah sifat non polar itulah penyebab mereka netral dan sulit bereaksi. . Non polar berarti tidak berkutub, atau molekulnya netral. alkana adalah senyawa yang kereaktivitasnya rendah, karena ikatan antar atomnya relatif stabil (seperti gas mulia) dan tidak mudah dipisahkan. Kalau dipaksakan, dapat bereaksi, tetapi yang menyerang adalah zat yang ditambahkan, bukan alkana. Alkana mengandung ikatan tunggal C-C dan ikatan C-H yang kuat. Ikatan C-H memiliki polaritas yang sangat rendah sehingga tidak ada molekulnya yang membawa jumlah ion positif atau negatif yang signifikan untuk menarik molekul lainnya. Makin panjang rantai -R makin polar sehingga makin sulit bereaksi. Demikian pula untuk gugus alkil. Makin panjang rantai karbon makin berkurang kereaktifannya.
Nama : Reni Dewita Sari
BalasHapusNIM : A1C112030
semua hidrokarbon merupakan senyawa non polar sehingga tidak larut dalam air. jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu diatas sebab massa jenisnya lebih kecil dari pada 1. pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar seperti CCl4, atau sedikit polar ( dietil eter atau benzena ).
Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. dan apabila dilihat dari struktur molekulnya molekul tersebut biasanya tidak memiliki pasangan elektron bebas yang menyebabkan senyawanya menjadi stabil contohnya CH4 yang bentuk molekulnya merupakan tetrahedron, maka dari itu senyawa tersebut digolongkan kedalam senyawa non polar. sedangkan air merupakan senyawa polar. baik ditinjau dari segi keelgtronegatifan maupun bentuk molekulnya. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti air,asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.
BalasHapus