Minggu, 22 September 2013

SENYAWA ORGANIK SEDERHANA

HIDROKARBON

Senyawa Alkana

Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana. Sebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana juga dinamakan parafin (dari parum affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa lainnya. Kadang-kadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon batas, karena batas kejenuhan atom-atom H telah tercapai.

Setiap senyawa yang merupakan anggota alkana dinamakan suku. Suku alkana ditentukan oleh jumlah atom C dalam senyawa tersebut. Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n dan tertulis dalam tabel no. 1 berikut.

Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana

Suku ke

n

rumus molekul

Nama

titik didih
(°C/1 atm)

massa 1 mol dalam g

1

1

CH4

metana

-161

16

2

2

C2H6

Etana

-89

30

3

3

C3H8

propana

-44

44

4

4

C4H10

butana

-0.5

58

5

5

C5H12

pentana

36

72

6

6

C6H14

heksana

68

86

7

7

C7H16

heptana

98

100

8

8

C8H18

oktana

125

114

9

9

C9H20

nonana

151

128

10

10

C10H22

dekana

174

142



1. Penamaan Senyawa Alkana

Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan menyebabkan berbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Untuk itu marilah kita gunakan aturan tata nama yang diterbitkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

Aturan tata nama alkana

  • Rantai tidak bercabang (lurus)

Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n- (normal)
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 = n-pentana

  • Rantai bercabang,maka aturannya

  1. Rantai karbon berurutan yang terpanjang dalam suatu molekul ditentukan sebagai rantai induk. Rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana.

  2. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Rantai cabang ini disebut gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai rumus umum -CnH2n+1 Dengan mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya seperti terlihat pada tabel berikut

  3. Penomoran. Berilah nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang.

  4. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama, namanya tidak perlu disebut dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang sama awalannya tri- , tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap cabang diberi satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda.

  5. Jika cabang-cabang itu berbeda, maka urutan menyebutnya adalah menurut urutan abjad huruf pertamanya, cabang etil disebut dulu dari cabang metil.

2. Isomer Senyawa Alkana

Atom C mampu membentuk senyawa hidrokarbon rantai lurus maupun bercabang. Alkana dengan jumlah C yang sama akan mempunyai struktur yang berbeda. Semakin banyak jumlah atom C, semakin banyak struktur molekul yang dapat dibentuk. Dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus molekul sama tetapi mempunyai struktur molekul berbeda dinamakan isomer.
Semua alkana yang memiliki 4 atau lebih atom karbon akan memiliki isomeri bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk masing-masing rumus molekul.

3. Sifat-Sifat Senyawa Alkana

A. Sifat Fisika

1. Titik Didih

Titik didih semakin tinggi jika massa molekul relatifnya makin besar. Hal ini berarti wujudnya akan berubah pada suhu kamar dari gas ke cair kemudian padat. Lihat Tabel berikut ini:
http://www.chem-is-try.org/wp-content/migrated_images/sifat/bptsalkanes.gif
Titik-titik didih yang ditunjukkan pada gambar di atas semuanya adalah titik didih untuk isomer-isomer "rantai lurus" dimana terdapat lebih dari satu atom karbon.
Perhatikan bahwa empat alkana pertama di atas berbentuk gas pada suhu kamar. Wujud padat baru bisa terbentuk mulai dari struktur C17H36.
Alkana dengan atom karbon kurang dari 17 sulit diamati dalam wujud padat karena masing-masing isomer memiliki titik lebur dan titik didih yang berbeda.

 

2. Kelarutan Senyawa Alkana
Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen yang lain.

a. Kelarutan dalam air
Apabila sebuah zat molekular larut dalam air, maka terjadi hal-hal berikut:
• gaya tarik antar-molekul dalam zat menjadi hilang. Untuk alkana, gaya tarik tersebut adalah gaya dispersi Van der Waals.
• gaya tarik antar-molekul dalam air menjadi hilang sehingga zat bisa bercampur dengan molekul-molekul air. Dalam air, gaya tarik antar-molekul yang utama adalah ikatan hidrogen.
Diperlukan energi untuk meghilangkan gaya tarik antar-molekul tersebut, meskipun jumlah energi yang diperlukan untuk menghilangkan gaya dispersi Van der Waals pada molekul seperti metana sangat kecil dan bisa diabaikan. Akan tetapi, ini tidak berlaku bagi ikatan hidrogen dalam air, dimana diperlukan banyak energi untuk memutus ikatan hidrogen.
Dengan kata lain, sebuah zat akan larut jika ada cukup energi yang dilepaskan ketika ikatan-ikatan baru terbentuk antara zat dan air untuk mengganti energi yang digunakan dalam memutus gaya tarik awal.
Satu-satunya gaya-tarik yang baru terbentuk antara alkana dan molekul air adalah gaya Van der Waals. Pembentukan gaya tarik ini tidak melepaskan banyak energi untuk mengganti energi yang diperlukan untuk memutus ikatan hidrogen dalam air. Olehnya itu alkana tidak larut.

b. Kelarutan dalam pelarut-pelarut organik
Pada kebanyakan pelarut organik, gaya tarik utama antara molekul-molekul pelarut adalah gaya Van der Waals - baik gaya dispersi maupun gaya tarik dipol-dipol.
Ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut organik, maka gaya tarik Van der Waals terputus dan diganti dengan gaya Van der Waals yang baru. Pemutusan gaya tarik yang lama dan pembentukan gaya tarik yang baru saling menghapuskan satu sama lain dari segi energi - sehingga tidak ada kendala bagi kelarutannya.

B. Sifat Kimia Alkana
1. Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.
3. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom –atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.

Sumber dan Kegunaan Alkana

Sumber alkana yang terbanyak adalah miyak bumi dan gas alam. Alkana diperoleh dari minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh disebut paraffin yang mempunyai arti daya gabung kecil. Rantai karbon pada alkana dapat lurus, bercabang, dan alisiklik.

Kegunaan alakana dalam kehidupan sehari-hari antara lain

1. Bahan bakar, misalnya elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG), kerosin, bensin, dan solar.

2. Pelarut, berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter atau nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industry dan pencucian kering (dry cleaning)

3. Pelumas, adalah alkana suhu tingggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar, misalnya C18H38)

4. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alcohol, asam cuka, dan lain-lain

5. Bahan baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic, detergen, karet sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam

 

Pertanyaan

1.  apa yang menyebabkan senyawa alkana sukar bereaksi dengan air?, dan bagaimana upaya agar senyawa alkana mudah bereaksi dengan air!

 

3 komentar:

  1. Jawab :
    Nama : Ekin Dwi Arif K
    NIM : A1C112011

    senyawa alkana memang sukar bereaksi dengan air, nama lain dari alkana ialah parafin. Salah satu contohnya ialah CH4 pada contoh tersebut Ikatannya jelas kovalen polar, namun karena semua pasangan elektron di sekeliling atom pusat C itu terikat, maka molekulnya non polar, Nah sifat non polar itulah penyebab mereka netral dan sulit bereaksi. . Non polar berarti tidak berkutub, atau molekulnya netral. alkana adalah senyawa yang kereaktivitasnya rendah, karena ikatan antar atomnya relatif stabil (seperti gas mulia) dan tidak mudah dipisahkan. Kalau dipaksakan, dapat bereaksi, tetapi yang menyerang adalah zat yang ditambahkan, bukan alkana. Alkana mengandung ikatan tunggal C-C dan ikatan C-H yang kuat. Ikatan C-H memiliki polaritas yang sangat rendah sehingga tidak ada molekulnya yang membawa jumlah ion positif atau negatif yang signifikan untuk menarik molekul lainnya. Makin panjang rantai -R makin polar sehingga makin sulit bereaksi. Demikian pula untuk gugus alkil. Makin panjang rantai karbon makin berkurang kereaktifannya.

    BalasHapus
  2. Nama : Reni Dewita Sari
    NIM : A1C112030

    semua hidrokarbon merupakan senyawa non polar sehingga tidak larut dalam air. jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu diatas sebab massa jenisnya lebih kecil dari pada 1. pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar seperti CCl4, atau sedikit polar ( dietil eter atau benzena ).

    BalasHapus
  3. Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. dan apabila dilihat dari struktur molekulnya molekul tersebut biasanya tidak memiliki pasangan elektron bebas yang menyebabkan senyawanya menjadi stabil contohnya CH4 yang bentuk molekulnya merupakan tetrahedron, maka dari itu senyawa tersebut digolongkan kedalam senyawa non polar. sedangkan air merupakan senyawa polar. baik ditinjau dari segi keelgtronegatifan maupun bentuk molekulnya. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti air,asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat.

    BalasHapus